Di akhir tahun 2023 silam, viral wacana Pembangunan beach club Gunungkidul. Proyek ini rencananya akan dibangun di Kawasan Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada yang menarik dari rencana pembangunan resort tersebut. Raffi Ahmad, salah satu selebriti kenamaan tanah air, ternyata menjadi salah satu actor yang terlibat dalam pembangunan beach club ini.
Rencana pembangunan tersebut juga mendapatkan masalah dan berbagai penolakan dari banyak pihak. Kemudian belakangan, Raffi Ahmad selaku salah satu investornya menyatakan pengunduran diri dari proyek tersebut.
Lalu bagaimana dengan keberlanjutan rencana proyek pembangunan beach club di Gunungkidul tersebut? Mari simak pembahasan selengkapnya mengenai kelanjutan proyek ini di bawah.
Rencana Pembangunan Beach Club Gunungkidul
Pada akhir tahun 2023 lalu, muncul wacana pembangunan beach club yang digadang-gadang akan menjadi resort terbesar di Indonesia. Proyek ini begitu viral karena muncul satu nama terkenal di dalamnya yakni Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad merupakan salah satu actor yang menggaungkan pembangunan proyek di kabupaten Gunungkidul tersebut. Raffi bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah investor asal Yogyakarta yakni Arbi Leo.
Pembangunan ini rencananya akan dinamai dengan Resort dan Beach Club Bekizart. Peletakan batu pertama juga telah dilakukan oleh Raffi Ahmad dan Arbi Leo sebagai tanda dimulainya proyek ini.
Pembangunan beach club Gunungkidul ini di bawah naungan PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI). Rencananya, proyek ambisius ini akan menjadi salah satu resort terbesar di tanah air.
Di resort ini, rencananya akan tersedia berbagai macam fasilitas untuk para pengunjung. Mulai dari villa, spa dan yoga, business center, iconic area, ballroom, restoran hingga kavling area.
Mega proyek ini rencananya akan dibangun di Kawasan Pantai Krakal, Tanjungsari, Gunungkidul. Proyek ini akan dibangun di tanah seluas 10 hektar yang menjadikannya salah satu resort terbesar di Indonesia.
Raffi Ahmad Resmi Mundur dari Proyek Resort Gunungkidul
Mega proyek pembangunan Kawasan resort terbesar di Gunungkidul tersebut ternyata mendapatkan banyak masalah dan penolakan. Mulai dari WALHI atau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Yogyakarta yang menggaungkan penolakan sejak Desember tahun lalu.
Penolakan oleh WALHI ini dipicu oleh potensi dampak buruk dalam jangka panjang bagi lingkungan. Mega proyek ini dinilai akan memberikan dampak buruk kepada warga sekitar seperti banjir, tanah longsor hingga hilangnya daya tampung air di wilayah tersebut.
WALHI mencatat bahwa pembangunan yang rencananya terdiri dari 300 villa dan tigas restoran itu melanggar peraturan. Peraturan yang dimaksud WALHI disini adalah Peraturan Menteri ESDM 2012 Nomor 17, Tentang Kawasan Bentang Alam.
Selain itu, pembangunan tersebut juga ditolak karena berpotensi akan merusak Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) di wilayah gunung Sewu. Dengan munculnya banyak penolakan, akhirnya Raffi Ahmad undur diri dari rencana proyek Beach Club Gunungkidul tersebut.
Pengunduran ini disampaikan Raffi Ahmad melalui kanal akun Instagramnya @raffinagita1717. Raffi yang saat itu sedang menjalankan ibadah haji di Arab Saudi mengunggah video yang menyatakan pengunduran dirinya.
Dalam video tersebut, suami dari Nagita Slavina menyatakan bahwa ia memahami bahwa mega proyek beach club Gunungkidul tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia. Raffi juga menyinggung perihal potensi kerusakan lingkungan yang bisa ditimbulkan.
Raffi mengatakan bahwa beach club tersebut rencananya akan berdiri di Gunungsewu. Ia juga mengamini bahwa proyek tersebut dapat merusak wilayah batuan karst, banjir, tanah longsor dan daya tamping air.
Raffi juga menyatakan bahwa bisnis yang akan dilakukannya wajib sesuai dengan peraturan di Indonesia. Selain itu, ia juga ingin bisnisnya dapat memberikan manfaat yang baik kepada masyarakat Indonesia.
Kabar Terkini Wacana Pembangunan Beach Club Gunungkidul
Selepas pernyataan mundurnya Raffi Ahmad dari proyek beach club di Gunungkidul, ada banyak pihak yang ikut menanggapi. Salah satunya adalah Bupati Gunungkidul, Sunaryanta yang menyatakan bahwa proyek tersebut belum memiliki izin.
Sunaryanta mengatakan bahwa proyek tersebut baru sebatas wacana saja. Jadi, rencana proyek pembangunan beach club Gunungkidul ini belum final, oleh karenanya belum ada izin pembangunan yang diterbitkan.
Dimas R Perdana, Deputi Direktur WALHI, juga menanggapi atas pengunduran Raffi dari proyek tersebut. Dimas mengatakan bahwa mundurnya Raffi belum tentu membatalkan rencana pembangunan beach club di Gunungkidul.
Dimas juga menambahkan bahwa proyek ini perlu mendapatkan pengawalan. Karena wacana pembangunan ini dapat menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat di sekitar.
Sedangkan Sekda DIY, Benny Suharsono, menanggapi bahwa rencana investasi memerlukan perhatian lebih terhadap aspek lingkungan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Benny juga menambahkan bahwa Pemda DIY sangat terbuka dengan investasi swasta.
Karena tanpa adanya investasi, tidak akan mungkin terjadi pergerakan ekonomi di wilayah tersebut. Namun, ditekankan juga bahwa investasi seperti beach club Gunungkidul wajib memperhatikan lingkungan dan sesuai kebutuhan DIY.