Dampak Impor Beras Bagi Petani dan Masyarakat

Dampak impor beras benar-benar terasa bagi masyarakat sebagai konsumen. Kebijakan pemerintah Indonesia untuk membeli beras dari Vietnam dan Thailand cukup membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat.  Di sisi lain, kebijakan ini memberikan dampak yang kurang menyenangkan bagi petani.

Cukup miris memang dimana Indonesia yang merupakan Negara agraris masih harus mengimpor beras dari Negara lain seperti Vietnam dan Thailand. Meski sering menyebabkan kontroversi di berbagai kalangan, nyatanya pemerintah tetap melaksanakan kebijakan tersebut. Mengapa Indonesia seakan memiliki ketergantungan terhadap beras dari luar, dan apa dampaknya? Berikut penjelasannya.

Alasan Mengapa Indonesia Masih Impor Beras

Setiap kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah pasti ada latar belakangnya. Mengapa Indonesia yang merupakan Negara agraris justru masih terus melakukan impor, alasannya sebagai berikut:

  • Produksi dalam Negeri Terbatas

    Alasan pertama adalah karena produksi dalam negeri terbatas sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Hal ini dikarenakan banyak faktor seperti makin berkurangnya area sawah.

    Banyak sekali wilayah yang ideal untuk persawahan justru dimanfaatkan untuk industri dan pemukiman. Salah satunya yang ada di Sukoharjo, Jawa Tengah, dimana lahan persawahan diurug untuk dibangun perumahan.

  • Kebutuhan Mendesak Masyarakat

    Alasan kedua karena kebutuhan masyarakat akan beras sebagai makanan pokok yang tidak dapat tergantikan. Sumber protein ini menjadi makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

    Saat persediaan langka, maka terjadi lonjakan harga yang kadang tidak terjangkau masyarakat. Sementara kebutuhan makan harus terpenuhi setiap hari. Maka pemerintah menerapkan kebijakan untuk tetap mengimpor beras dari luar negeri.

  • Upaya Menstabilkan Harga Pasar

    Dampak impor beras juga berimbas pada harga di pasaran. Ini juga jadi alasan mengapa pemerintah melakukan impor beras. Pada momen tertentu seperti menjelang lebaran, natal dan tahun baru biasanya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok.

    Demi menstabilkan harga supaya terjangkau oleh daya beli masyarakat maka jumlah barang di pasaran ditambah. Kelangkaan tidak akan terjadi meski banyak permintaan karena pasokan tersebut.

Dampak Impor Beras Bagi Petani

Meski tujuan pemerintah positif, nyatanya sering mendapat penolakan dari para petani. Petani merasa dirugikan akibat banyaknya beras impor yang beredar di masyarakat. Berikut dampak impor beras yang dirasakan langsung oleh para petani.

  • Harga Gabah Turun

    Dampak pertama tentu saja menurunkan harga gabah. Padahal saat gabah stabil, petani bisa mendapatkan untung dari penjualan. Namun karena terdapat pasokan dari luar, gabah dari petani bisa-bisa tidak laku.

    Penurunan ini selain karena persaingan dengan produk luar juga dari segi kualitas. Petani di Indonesia masih mengandalkan matahari untuk pengeringan yang prosesnya lama. Sementara produk atau beras dari luar sudah dalam bentuk siap pakai.

  • Beras Petani Tidak Terserap secara Maksimal

    Dampak impor beras bagi petani selanjutnya adalah barang yang tidak terserap pasar. Jika Anda membeli di pasar atau toko sembako pasti akan ditawarkan beberapa jenis. Ada yang impor dan produk lokal.

    Produk impor umumnya lebih murah dibanding hasil panen lokal. Masyarakat cenderung memilih harga murah karena bisa berhemat. Hal ini menyebabkan beras dari petani kurang diminati di pasaran.

  • Kesejahteraan Petani Sulit Meningkat

    Dampak impor beras yang lebih parah adalah kesejahteraan petani yang sulit meningkat. Hal ini dikarenakan potensi keuntungan sangat minim. Tidak sebanding dengan waktu serta tenaga yang harus dikeluarkan mulai dari menanam, panen sampai distribusi.

    Hal yang kemudian terjadi adalah semakin minimnya minat anak muda untuk terjun sebagai petani masa kini. Sebab sektor pertanian bukan lagi bidang vital yang bisa memberikan keuntungan dan kesejahteraan.

Dampak Impor Beras Bagi Masyarakat

Tidak hanya dirasakan langsung oleh petani, dampak impor juga berimbas kepada masyarakat. Bedanya jika petani merasa kurang diuntungkan, masyarakat justru untung. Berikut dampak impor beras bagi masyarakat.

  • Dapat Harga Murah

    Masyarakat mendapatkan harga murah dan terjangkau bagi semua kalangan. Hal ini dikarena stok selalu aman di pasaran, mudah didapat, tidak terpengaruh oleh permintaan pada momen tertentu. Karena persediaan selalu ada dan mudah didapat, maka harga selalu stabil.

    Kalaupun terjadi kenaikan bukan dikarenakan kelangkaan tetapi disebabkan oleh inflasi yang terjadi tiap tahun. Masyarakat tidak perlu mencari barang substitusi untuk makanan pokok ini. Meski ada anjuran mencari alternatif seperti singkong, jagung, sagu dan sebagainya. Namun masih sebatas wacana sebab tidak mudah mengganti kebiasaan yang sudah bertahun-tahun.

  • Tergantung pada Barang Impor

    Dampak ini akan dirasakan dalam jangka panjang. Meski diberikan kemudahan mendapatkan makanan pokok, tapi kemandirian masyarakat lama-lama akan tergerus. Terbiasa dengan supply dari pemerintah sehingga sangat bergantung pada kebijakan.

Pemerintah akan selalu mengupayakan neraca perdagangan seimbang termasuk pasokan dalam negeri. Namun tetap harus memperhatikan petani sebagai pelaku utama dalam penyediaan sumber makanan pokok supaya tidak merasakan dampak impor beras yang merugikan.